Kisah 8 Dewa (Hanzi : 八仙; Pinyin : Ba Xian) berasal dari Peng Lai( 蓬莱 ) kota Yantai, Provinsi Shandong, Tiongkok. Diceritakan 8 Dewa tidak menggunakan perahu untuk menyeberangi lautan, melainkan menggunakan kesaktian mereka. Mereka adalah simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. Masing-masing dewa mewakili 8 kondisi kehidupan : anak muda, lansia, kemiskinan, kekayaan, rakyat jelata, ningrat, pria dan wanita. Diceritakan bahwa sebagian besar dilahirkan pada zaman dinasti Tang dan dinasti Sung. Walaupun penjelasan mengenai mereka telah ada sejak dinasti Tang, namun pengelompokkan ke dalam kategori 8 Dewa baru terjadi pada masa dinasti Ming.
Delapan Dewa adalah salah satu tema favorit dari seniman-seniman Tiongkok dan kebanyakan menjadi objek yang digambarkan dalam keramik dan porselen. Gambar 8 dewa juga banyak dipasang di setiap Vihara maupun tempat ibadah bagi orang Tionghoa. Selain itu, 8 Dewa biasanya juga ditampilkan dalam lukisan Tahun Baru Imlek, Bordiran, serta Festival Lentera/Lampion.
Berikut Profil 8 Dewa :
• He Xian Gu (何仙姑)

Kaisar Wu Zen Tian yang mengetahui kesaktian He Xian Gu, memanggil Beliau ke Istana. Dalam perjalanan ke Istana, Beliau lenyap dari pandangan orang biasa, dan menjelma menjadi Dewi. Beliau pernah menampakkan diri pada tahun 750 M, dan melayang diantara awan yang berkilauan diatas klenteng Magu dikota Guangzhou. Menurut mitos lainnya, He Xian Gu tersesat dipengunungan ketika memetik daun teh. Disana ia bertemu dengan Lv Dong Bin yang memberinya buah peach. Sejak itu, ia berubah menjadi Dewi yang tidak pernah merasa lapar.
He Xian Gu dilukiskan sebagai seorang gadis yang cantik, membawa setangkai bunga Teratai dan Sheng(Instrumen musik). Sering kali beliau juga ditemani seekor burung Fenghuang dan membawa serta Irus Bambu dan Tongkat Sabutan. Beliau merupakan salah satu anggota wanita dari 8 Dewa (ada juga yang menyebutkan Lan Cai He sebagai wanita).
• Han Xiang Zi (韩湘子)

Sejak kecil Han Xiang telah menunjukkan kepintarannya. Beliau mampu membuat bunga peoni mekar dengan warna yang indah selama beberapa hari, setiap permulaan musim dingin, Beliau belajar ilmu kedewaan dari Lv Dong Bin. Han Xiang Zi sering digambarkan membawa DiZi berupa seruling tradisional Tiongkok. Beliau juga sering disebut sebagai Dewa pelindung para penyuling. Han Xiang Zi juga merupakan pencipta karya musik Tao yaitu Tian Hua Yin. Selain itu, Beliau juga dikenal sebagai Dewa Pelindung Peramal. Dimana suatu ketika, Lv Dong Bin membawa Han Xiang Zi naik ke puncak pohon persik ajaib, Han Xiang Zi terpeleset jatuh. Dalam jatuhnya itu tiba-tiba Beliau menjadi Dewa. Han Xiang Zi dilukiskan dengan membawa seruling dan berwajah tampan, dan berpakaian seperti seorang terpelajar.
• Lv Dong Bin (吕洞宾)
Dipuncak He ling, Zhong Li Quan mengajarkan ilmu kedewaan kepada Lv Dong Bin. Setelah memiliki ilmu tersebut dan menjadi Dewa, Lv Dong Bin berkelana disebuah Sungai Besar (Yang Zi ). Kejadian-kejadian penting dalam pengembaraannya adalah bagaimana Lv Dong Bin membunuh seekor siluman naga yang mengganas di sungai besar, wilayah Jianghuai. Akhirnya Lv Dong Bin dengan pedang pusakanya berhasil membunuh sang siluman. Penduduk disana sangat berterima kasih kepadanya. Konon ceritanya sudah lama penduduk disana dicekam ketakutan akan keganasan naga itu. Pembesar Negeri juga tidak berdaya, sudah banyak orang pandai didatangkan tapi sang naga siluman tetap tak tertaklukan. Lv Dong Bin sangat dihormati oleh kaum sastrawan dan biasa juga disebut sebagai Dewa pelindung pendidikan. Lv Dong Bin biasanya digambarkan dengan membawa sebuah pedang pusaka yang dapat menaklukan kekuatan jahat.
Sangat sedikit yang tau mengapa Beliau menunggang keledai dalam posisi terbalik. Dia menemukan bahwa berjalan kedepan berarti mundur ke belakang. Zhang Guo Lao juga sering dilukiskan dengan membawa alat musik bernama Yugu yang berbentuk bambu dengan 2 tongkat penabuhnya.
Zhong Li Quan merupakan seorang jendral dalam kerajaan pada masa dinasti Han. Beliau telah menunjukkan tanda akan menjadi orang hebat sejak dilahirkan. Ketika Beliau mulai dapat berbicara, kalimat pertama yang diucapkannya adalah "Kakiku telah mengembara hingga istana Ungu para Dewa, namaku tercatat di istana Yv Huang Da Di". Beliau pergi ke gunung Zhongnan & bertemu dengan Dewa Li Tie Guai dan menjadi murid Beliau. Zhong Li Quan kemudian mempelajari ilmu kedewaan dan bahan kimia.
Setelah berhasil mempelajari semua ilmu tersebut, Beliau diutus turun gunung untuk mengamalkan ilmu & ajarannya untuk menolong umat manusia. Dengan menggunakan kesaktian kimia dan kipas saktinya, Beliau merubah batu menjadi koin perak dan emas untuk menolong manusia dari kemiskinan dan kelaparan. Beliau kemudian menurunkan ilmunya kepada Lv Dong Bin. Ketika sedang bermeditasi, Zhong Li Quan dan kereta gioknya membawanya menembus awan yang berkilauan dan menjadi Dewa. Zhong Li Quan sering digambarkan sebagai seorang yang berbadan gemuk, berwajah ramah, berjenggot, dan memakai baju yang terbuka sehingga menampakkan perutnya dan selalu membawa kipas bulu.
• Li Tie Guai (李鐵拐)
Li adalah murid dari Thai Sang Lao Jin ( Nabi Lao Zi). Beliau meninggalkan keduniawian & mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari "Tao Ying Suk" selama 40 tahun. Diceritakan sebelum dirinya menjadi Dewa, Beliau adalah seorang pria yang tampan. Namun ketika Beliau sedang menghadiri sebuah pertemuan di khayangan untuk melakukan meditasi bersama Dewa lain, Beliau berpesan kepada muridnya yang bernama Li Qing agar menunggu selama 7 hari untuk rohnya kembali. Apabila Roh Beliau juga belum kembali dalam waktu 7 hari, maka Li Qing ditugaskan agar memakamkan jasadnya, itu berarti gurunya telah menjadi Dewa. Namun baru 6 setengah hari, Li Qing mengubur jasad gurunya karena dia harus pergi melihat ibunya yang sedang sakit keras dan ia tidak berani meninggalkan jasad gurunya begitu saja. Ketika roh Li kembali, Beliau menemukan bahwa tubuhnya telah menghilang dan Beliau harus masuk ke badan orang lain, yang pada saat itu kebetulan terdapat seorang pengemis yang baru saja meninggal karena kelaparan.
Oleh karena itu, Li sering digambarkan sebagai seorang pengemis dengan pakaian compang-camping. Kemudian Guru dari Li (Thai Sang Lao Jin) menampakkan diri & memberikan buli-buli merah berisi obat yang dapat menyebuhkan segala macam penyakit dan isi dalam buli tersebut tidak pernah kosong.
• Lan Cai He (藍采和)

Lan juga berkelana keseluruh negeri sambil bernyanyi dan membawa keranjang bunganya, itulah mengapa Beliau dipuja juga sebagai Dewa pelindung Penjual Bunga. Dalam cerita lain Lan Cai He digambarkan membawa sepasang kastanet bambu yang akan di katupkan dan akan membunyikan irama sambil menghentakkan kakinya. Dari kedelapan Dewa, Beliau adalah yang paling sedikit memiliki informasinya.
• Cao Guo Jiu (曹國舅)

Pada akhirnya, Cao Guo Jiu mundur dari jabatannya di istana dan memilih pergi ke puncak gunung untuk bertapa. Selama masa pertapaannya, Beliau bertemu Dewa Zhong Li Quan dan Lv Dong Bin, yang mengajari Beliau ilmu kedewaan. Setelah bertahun-tahun bertapa dan belajar ilmu kedewaan, akhirnya Cao Guo Jiu berhasil menjadi Dewa.
Cao Guo Jiu dilukiskan sebagai seorang pejabat tinggi dinasti Song dan membawa sebuah alat pengiring musim semacam castanet , dan Beliau sering dipuja sebagai Dewa Pelindung Seniman.
1 komentar:
komentarSaya pnya koin 8 dewa,
ReplyMulanya orang tua menyimpan dr tahun 90an .. Sampai saat ini