Perhatian merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan dan wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Apakah kalian pernah merasa diabaikan? Bahkan diagap atau dinomer duakan? Nah, dalam cerita kali ini , kalian akan tau betapa pentingnya sebuah Perhatian dan manfaat dari kata Perhatian. Simaklah sebuah cerita berikut ini! 😉😉
Aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan, dan dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis. Kecintaan terhadap keluarga adalah hal yang utama bagi setiap orang termasuk diriku. Ayah dan Ibuku adalah orang yang sangat penting bagi masa depanku, mereka adalah pembimbing dan motivatork.
Sejak remaja, kehidupanku pun berubah oleh perekonomian yang makin lama semakin tinggi. Kebutuhan hidup seperti kebutuhan sekolah pun sangatlah tidak murah. Karena orang tua ingin anaknya lebih beruntung dari mereka, Ayah pun menyekolahkanku disekolah swasta. Setiap harinya aku harus naik angkutan umum agar bisa kesekolah. Ayah bekerja disebuah Toko dan sudah lama bekerja disana dari dirinya masih remaja, Ayah dulunya adalah orang yang terlahir dikeluarga yang kekurangan, sehingga dia tau bahwa hidup harus semakin maju, maka dari itu Ayah ingin yang terbaik buat anaknya.
Tahun 2012 adalah moment yang sangat dinanti-nanti bagiku, disitulah akhir dari masa remajaku. Seusai tamat dari sekolah aku pun ingin lanjut ke perguruan yang lebih tinggi, tetapi pada saat itu Ayah mengalami masalah dalam pekerjaannya. Dimana penjualan Tokonya menurun sehingga aku harus menunggu hingga pendaftaran selanjutnya. Selama menunggu pendaftaran yang cukup lama, akupun memutuskan untuk mencari pekerjaan. Yah, Sekalian membantu nanti buat biaya kuliahku tahun depan, dan pada akhirnya aku bekerja disebuah perusahaan yang terletak di kota Medan. Perusahan itu bergerak di bidang financial, dan tidak bertahan lama. Mendengar hal itu Ayah pun memutuskan akan lebih semangat lagi kerja agar bisa menyekolahkan aku lebih tinggi.
Pada akhir pertengahan bulan Mei 2013 Ibuku mengandung anak ke-2 nya, yaitu adikku. Semenjak kelahiran adik pertamaku itu membuat aku senang dan menyedihkan juga buatku, karena biaya dari persalinan Ibuku membuat Ayah harus memenuhi kebutuhan dari Ibu serta Adikku. Sehingga aku juga harus merelakan kuliahku lagi untuk tahun berikutnya.
Kasih sayang ayah terhadapku membuat ibu merasa tidak nyaman berada dirumah, ia lebih sering pergi mencari kesibukkan lainnya diluar rumah bersama temannya. Pada suatu ketika mereka mengalami perdebatan yang membuat mereka harus pisah, dan membuat aku serta adik perempuanku harus memilih. Pada akhirnya aku memilih Ayah, karena hanya Ayah yang bisa memuhi kebutuhanku sedangkan Adikku ikut bersama Ibuku dan mereka tinggal dirumah nenek. Kehidupanku semakin tidak terartur semenjak mereka harus berpisah, lantaran Ibuku kurang diperhatikan oleh Ayah, yang mengakibatkan Ibuku menikah lagi dengan pria lain.
Ayah masih menginginkan kehadiran Ibu dirumah dan masih sayang kepadanya, sampai Ayah membujuknya untuk kembali, tetapi Ibu tetap memilih pria yang bisa memberikan perhatiannya itu kepada Ibuku. Sampai Ayah memohon agar bisa merubah diri dan berusaha agar keluarga yang dicintainya menyatu kembali, tetapi Ibuku bersih keras menolak. "Ia berkata sudah terlambat yang ingin kau lakukan kepadaku Ayah, sudahlah lupakan masalalu kita". Pertemuan antara aku dan adik perempuanku semakin terbatas, kami hanya boleh bertemu dalam beberapa kesempatan saja, dan saya tidak diperbolehkan oleh Ibu untuk membawa adik ke rumah Ayah.
Selang beberapa tahun kemudian Ayah meninggal dunia akibat serangan jantung, dan akupun bergegas untuk kerumah nenek untuk memberitahu Ibu, Ibu dan adikku segera bergegas ke pemakamannya Ayah dan Ibu memberi kata-kata terakhirnya buat Ayah. Disana tampak jelas kekesalan Ibu terhadap Ayah yang perhatiannya hanya diberikan padaku. Sehingga membuat Ibu meneteskan air mata dengan penuh haru, yang membuat aku juga harus merasakan keharuan Ibu. Adikku yang masih berusia 8 tahun juga harus ikutan bersedih akibat kehilangan sosok ayah yang belom pernah mendapatkan kasih sayang yang Ayah berikkan untuknya. Semenjak kepergian Ayah akhirnya akupun ikut dengan Ibuku dan tinggal bersama dengannya. Sebelum kepergian Ayah, beliau berpesan kepadaku "Berilah kasih sayang kepada mereka seperti Ayah memberi kasih sayang kepadamu". Dan kata-kata itu akan kusimpan dan kuingat selalu.
Ayah sebenarnya sangat cinta akan keluarganya, dikarenakan Ibu salah menilai dengan cara Ayah yang demikian, sehingga perceraianlah yang datang. Jadi dalam kisah ini para Ayah seharusnya pintar membagi perhatiannya kepada keluarganya dan memberikan contoh yang teladan bagi anak-anaknya kelak. Dengan contoh diatas dapat memberikan pengetahuan terhadap kita betapa pentingnya sebuah Perhatian.
Aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan, dan dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis. Kecintaan terhadap keluarga adalah hal yang utama bagi setiap orang termasuk diriku. Ayah dan Ibuku adalah orang yang sangat penting bagi masa depanku, mereka adalah pembimbing dan motivatork.
Sejak remaja, kehidupanku pun berubah oleh perekonomian yang makin lama semakin tinggi. Kebutuhan hidup seperti kebutuhan sekolah pun sangatlah tidak murah. Karena orang tua ingin anaknya lebih beruntung dari mereka, Ayah pun menyekolahkanku disekolah swasta. Setiap harinya aku harus naik angkutan umum agar bisa kesekolah. Ayah bekerja disebuah Toko dan sudah lama bekerja disana dari dirinya masih remaja, Ayah dulunya adalah orang yang terlahir dikeluarga yang kekurangan, sehingga dia tau bahwa hidup harus semakin maju, maka dari itu Ayah ingin yang terbaik buat anaknya.
Tahun 2012 adalah moment yang sangat dinanti-nanti bagiku, disitulah akhir dari masa remajaku. Seusai tamat dari sekolah aku pun ingin lanjut ke perguruan yang lebih tinggi, tetapi pada saat itu Ayah mengalami masalah dalam pekerjaannya. Dimana penjualan Tokonya menurun sehingga aku harus menunggu hingga pendaftaran selanjutnya. Selama menunggu pendaftaran yang cukup lama, akupun memutuskan untuk mencari pekerjaan. Yah, Sekalian membantu nanti buat biaya kuliahku tahun depan, dan pada akhirnya aku bekerja disebuah perusahaan yang terletak di kota Medan. Perusahan itu bergerak di bidang financial, dan tidak bertahan lama. Mendengar hal itu Ayah pun memutuskan akan lebih semangat lagi kerja agar bisa menyekolahkan aku lebih tinggi.
Pada akhir pertengahan bulan Mei 2013 Ibuku mengandung anak ke-2 nya, yaitu adikku. Semenjak kelahiran adik pertamaku itu membuat aku senang dan menyedihkan juga buatku, karena biaya dari persalinan Ibuku membuat Ayah harus memenuhi kebutuhan dari Ibu serta Adikku. Sehingga aku juga harus merelakan kuliahku lagi untuk tahun berikutnya.
Kasih sayang ayah terhadapku membuat ibu merasa tidak nyaman berada dirumah, ia lebih sering pergi mencari kesibukkan lainnya diluar rumah bersama temannya. Pada suatu ketika mereka mengalami perdebatan yang membuat mereka harus pisah, dan membuat aku serta adik perempuanku harus memilih. Pada akhirnya aku memilih Ayah, karena hanya Ayah yang bisa memuhi kebutuhanku sedangkan Adikku ikut bersama Ibuku dan mereka tinggal dirumah nenek. Kehidupanku semakin tidak terartur semenjak mereka harus berpisah, lantaran Ibuku kurang diperhatikan oleh Ayah, yang mengakibatkan Ibuku menikah lagi dengan pria lain.
Ayah masih menginginkan kehadiran Ibu dirumah dan masih sayang kepadanya, sampai Ayah membujuknya untuk kembali, tetapi Ibu tetap memilih pria yang bisa memberikan perhatiannya itu kepada Ibuku. Sampai Ayah memohon agar bisa merubah diri dan berusaha agar keluarga yang dicintainya menyatu kembali, tetapi Ibuku bersih keras menolak. "Ia berkata sudah terlambat yang ingin kau lakukan kepadaku Ayah, sudahlah lupakan masalalu kita". Pertemuan antara aku dan adik perempuanku semakin terbatas, kami hanya boleh bertemu dalam beberapa kesempatan saja, dan saya tidak diperbolehkan oleh Ibu untuk membawa adik ke rumah Ayah.
Selang beberapa tahun kemudian Ayah meninggal dunia akibat serangan jantung, dan akupun bergegas untuk kerumah nenek untuk memberitahu Ibu, Ibu dan adikku segera bergegas ke pemakamannya Ayah dan Ibu memberi kata-kata terakhirnya buat Ayah. Disana tampak jelas kekesalan Ibu terhadap Ayah yang perhatiannya hanya diberikan padaku. Sehingga membuat Ibu meneteskan air mata dengan penuh haru, yang membuat aku juga harus merasakan keharuan Ibu. Adikku yang masih berusia 8 tahun juga harus ikutan bersedih akibat kehilangan sosok ayah yang belom pernah mendapatkan kasih sayang yang Ayah berikkan untuknya. Semenjak kepergian Ayah akhirnya akupun ikut dengan Ibuku dan tinggal bersama dengannya. Sebelum kepergian Ayah, beliau berpesan kepadaku "Berilah kasih sayang kepada mereka seperti Ayah memberi kasih sayang kepadamu". Dan kata-kata itu akan kusimpan dan kuingat selalu.
Ayah sebenarnya sangat cinta akan keluarganya, dikarenakan Ibu salah menilai dengan cara Ayah yang demikian, sehingga perceraianlah yang datang. Jadi dalam kisah ini para Ayah seharusnya pintar membagi perhatiannya kepada keluarganya dan memberikan contoh yang teladan bagi anak-anaknya kelak. Dengan contoh diatas dapat memberikan pengetahuan terhadap kita betapa pentingnya sebuah Perhatian.